Untuk menjaga kebugaran di tengah kesibukannya tampil dalam sitkom dan
program hiburan di salah satu stasiun televisi swasta, Deva Mahenra membawa
alat skipping dan matras ke lokasi syuting. Penasaran? Yuk di simak!
Dalam film yang rencananya akan ditayangkan pada pertengahan 2015 ini,
peran Soekarno yang dimainkan Deva berbeda. Bukan sosok yang dikenal sebagai
presiden pertama Republik Indonesia, melainkan Soekarno muda yang tumbuh di tengah
gelora pembentukan identitas nasional Indonesia dan menimba ilmu sebelum
menjadi pemimpin negara.
“Banyak orang tidak tahu, terutama anak muda zaman sekarang, bahwa
Soekarno memiliki sosok guru yang ia jadikan panutan. Salah satunya adalah
Tjokroaminoto. Jadi, film ini mau mengangkat bagaimana proses pembentukan
karakter Soekarno hingga ia bisa menjadi seorang presiden,” jelas Deva.
Demi kesempurnaan peran, Deva berusaha total termasuk menurunkan berat
badan. “Saya menurunkan berat badan sekitar 4–5 kg untuk menyesuaikan bentuk
fisik dengan peran yang saya mainkan. Anak muda zaman dulu lebih sering
berorganisasi, bukan ke gym. Jadi, akan sedikit aneh bila saya
memerankan Soekarno muda dengan bentuk tubuh berotot,” imbuhnya yang dalam film
ini akan beradu akting dengan Reza Rahardian.
Latihan singkat tapi efektif
Seperti selebritas lain, Deva pun memiliki jadwal yang padat. Ia harus
syuting sitkom "Tetangga Masa Gitu" setiap hari. Ia juga menjadi host
program hiburan live, Entertaintment News pagi, dari Senin hingga
Jumat. Plus, jadwal syuting film barunya membuat agendanya kian padat. Jadi,
tubuh bugar adalah modal penting bagi Deva. Lalu, bagaimana caranya menjaga
kebugaran tubuh? “Saya menyiasati itu dengan mencari gym yang buka
sampai jam 12 malam,” jawabnya.
Deva biasa selesai syuting sitkom sekitar pukul 9–10 malam. Dari lokasi
syuting ke gym memakan waktu sekitar 1 jam. Ia memanfaatkan waktu yang
ada untuk berlari di atas treadmill, “Sampai gym sekitar jam 11
malam, cukup untuk treadmill selama 30 menit,” lanjut Deva yang mengaku
sering berlatih di kawasan Kuningan.
Deva mematok waktu berlatihnya tidak lebih dari satu jam, “Latihan di gym
tidak pernah lebih dari 45 menit. Satu jam sudah paling lama. Saya juga tidak
suka mengambil jeda lama dari satu latihan ke latihan lain. Karena akan membuat
latihan menjadi tidak efektif. Menurut data yang saya baca, latihan akan
efektif jika kita bisa menjaga detak jantung tetap berada di kisaran 120 bpm,”
jelasnya.
Sementara di luar gym, Deva kadang menyiasati jeda waktu antar scene
saat sedang syuting. Ia selalu menyiapkan skipping dan matras di bagasi
mobilnya, “Kalau sedang di lokasi syuting dan punya jeda lama, saya manfaatkan
itu untuk mengisi waktu dengan skipping dan latihan dengan beban tubuh,
seperti push up dan sit up,” jelasnya.
Soal skipping, Deva mengaku suka latihan ini karena sebelumnya ia
mengikuti Muay Thai. “Sekarang sudah tidak sempat latihan Muay Thai, tapi saya
masih mampu skipping 5 menit non-stop sebanyak empat set dengan jeda
istirahat 2-3 menit tiap set. Ini yang biasa saya lakukan juga,” ujarnya.
Malam hari menjadi waktu yang dipilih Deva untuk melakukan ritual membakar kalorinya, "Dari yang saya baca, justru nge-gym malam lebih bagus untuk metabolisme tubuh dan perkembangan otot," kata pria berbadan tegap berisi ini.
Pria yang menjunjung tinggi gaya hidup sehat ini mengatakan
keseimbangan dunia dan akhirat jadi hal penting juga untuk kesehatan
tubuh, "Kalori yang kita makan harus seimbang dengan yang dimakan. Tidak
hanya menjaga gaya hidup sehat di dunia saja, akhirat juga penting.
Saling menjaga tali silaturahmi dan menjalin hubungan dekat dengan Sang
Pencipta jadi faktor kita sehat terus," ujarnya.
Selamat berlatih!! Semoga bermanfaat dan terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar