Nak cari ape..??

Rabu, 13 Januari 2016

Sayang, Ini Untukmu

Pagi itu dia datang menemui Nilam yang sedang duduk terlamun, lalu dia duduk disamping Nilam dan tersenyum menatapnya. Nilam benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatnya bisa memaafkan dirinya.

“Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia. Meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis.

Tidak hanya itu, aku pun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering menghianati cintaku” ia berbicara dalam hatinya. Ia pun tak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya pria itu selingkuh! Dan sudah ngancurin kepercayaannya.

Nilam tidak sanggup menatap matanya lagi, air matanya jatuh begitu deras menghujani wajahnya. Nilam pun tak berdaya, begitu lemas ketika pria itu memeluknya dengan erat.

“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!” kata pria itu.

Nilam pun tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, karena Nilam tidak ingin kehilangan Elga, ia sangat mencintainya.

Malam ini Elga menjemputnya, mereka berdua akan kencan dan makan malam. Nilam pun sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Lalu ia menemui Elga diruang tamu, pria itu tersenyum, ketika memandangi gadis itu dari atas hingga bawah.

“Nilam, kamu cantik banget malam ini” pujinya.
“Makasih. Kita jadi dinner kan?” tanyanya.
“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih dibengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?” ucapnya pria itu.
“Engga kok, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.” balas Nilam.

Dengan penuh semangat Nilam menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tangan gadis itu, Nilam pun bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan mereka dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat pada dirinya.

Mereka berhenti disebuah tenda dipinggir jalan. Nilam pun sedikit ragu,apa Elga benar-benar mengajaknya untuk makan ditempat seperti ini. Nilam tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan diwarung kecil dipinggir jalan.

“Kenapa, El? Mienya gak enak?” tanya nilam.
“Enggak kok, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?” jawabnya.
“Enggak. Aku sering kok makan di tempat kaya gini. Mie ayamnya enak loh. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.” balasnya

Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapisepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebartentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal. Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering mengkhianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku. Ucapnya dalam hati.

Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya. “Apa dompetku ketinggalan ditaksi?” tanya Elga yang kebingungan

“Yakin di saku gak ada?” jawab Nilam sambil meyakinkan.
“Gak ada. Gimana dong?” balas elga
“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku,sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!” jawab Nilam
“Ok. Makasih ya sayang, maafin aku” balas Elga

****

Saat dikampus, Nilam bertemu dengan Alin dan Flora. Nilam pun sangat merindukan kedua sahabatnya itu, hampir empat bulan mereka bertiga tidakbersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaiknya. Saat Nilam berpapasan, tiba-tiba Alin menarik tangan Nilam.

“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sih?” tanya Alin.

Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku. Ucap dalam hatinya.

“Engga, Cuma capek aja ko, Lin. Kalian apa kabar?” jawab dan tanyanya.
“Jelas capek lah, punya pacar di selingkuhin terus! Lagian mau aja sih dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.” kata flora.
“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sih Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah” balas Alin dengan nada keras.
“Udah deh Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!” balasnya dengan nyolot.

Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu mengkhianati aku. Selama ini aku gakpernah berpikir kearah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi” pikir Nilam.

Meskipun tidak ada jadwal kuliah, Nilam tetap pergi kekampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi, Nilam pun pulang. Saat sampai ketempat parkir, nilam melihat Elga bersama seorang wanita. Nilam pun tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakanginya.

Mungkin Elga mengkhianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk kedalam mobil, aku bisa melihat wanita itu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora. Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan kupastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga, katanya dalam hati.

“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?” kata Nilam.
“Maaf Nilam, aku gak bisa kalau sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?” jawab Elga.
“Emang kakak kamu mau kemana, El?” tanya Nilam.
“Mau ke mall mau belanja. Sekarang kamu dimana?” balas Elga.
“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!” jawabnya dengan nada keras.
“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?” tanya Elga kembali.
“Aku lihat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu!” balasanya dengan penuh kekecewaan.

Lalu ia membuang ponselnya, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tertinggi, airmatanya terus berjatuhan, hatinya sangat sakit, ia harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintainya, dan dia berselingkuh dengan sahabatnya.

****

Beberapa hari setelah kejadiaan itu, Nilam memutuskan untuk tidak masuk kuliah, dan ia hanya mampu bisa mengurung diri dan menangis dalam kamarnya itu, kini hanya airmata yang menemani kesedihannya itu. Dan tiba-tiba jantungnya merasakan sakit yang amat luar biasa yang hingga napasnya terhela-hela dan membuat pikirannya entah melayang kemana dan sukmanya pun entah berada dimana.

****

3 hari sudah Nilam dirawat dirumah sakit dengan bantuan alat medis yang menempel pada tubuhnya itu.

Mendengar berita itu, Alin segera meluncur kerumah sakit utuk menengok sahabatnya itu. Setelah sampai diruangan dimana Nilm dirawat, Alin pun segera menghampiri Nilam yang kini sedang tertidur. Tak lama kemudian Nilam pun terbangun dari tidurnya itu.

“Eh, Alin.. kamu kok ada disini?” tanyanya.
“Iya, kamu kenapa kok bisa sampe dirawat di umah sakit” tanya Alin.
“Aku gak kenapa-kenapa kok mungkin hanya kecapean aja kok” jawabnya.
“Kamu yakin hanya kecapean aja” tanya Alin kemballi.
“Iya, aku yakin” jawab Nilam meyakinkan Alin.

Tiba tiba Nilam meminta Alin untuk membantunya duduk dikursi roda dan Nilam pun meminta Alin tuk mendorong kursi rodanya, karena Nilam merasa bosan berada diruangan ini dan ingin berkeliling rumah sakit, Alin pun menurutinya.

Dan akhirnya mereka berkelilling rumah sakit, namun tiba-tiba laju mereka berdua terhenti setelah melihat dokter dengan orangtuanya Nilam yang sedang membicarakan apa penyebab Nilam bisa sakit. Namun tiba-tiba suasana menjadi hening setelah dokter menyebutkan bahwa Nilam terkena penyakit jantung. Airmata pun seketika berjatuhan dan membasahi pipi Nilam, Alin ataupun orangtua Nilam.

Kini Nilam meminta tolong kepada Alin untuk tidak menceritakan penyakitnya itu kepada siapapun termasuk Elga dan ia pun meminta Alin agar bersedia merekam ucapannya itu yang akan diberikan kepada Elga dan Alin pun menurutinya.

Setelah ucapannya terekam semua, tiba-tiba jantung Nilam pun kembali merasakan sakit yang amat luar biasa yang membuat napasnya tak berirama seperti biasanya. Namun kali ini Nilam takmampu menahan rasa sakit yang amat sakit itu yang kini harus membuatnya menghembuskan napas terakhirnya.

****

Keesokan harinya upacara pemakaman pun dilaksanakan yang disaksikan oleh Elga Setelah upacara pemakaman tersebut selesai, Alin pun segera memberikan sebuah rekaman dan Elga pun menerimanya dan Elga pun mendengarkan rekaman itu.

Rekaman yang berbunyi,
"Elga mungkin disaat kamu mendengarkan rekaman ini aku sudah tak ada di dunia ini. Elga, maafin Nilam yang pernah marah sama kamu. Tapi marahnya Nilam tak mampu mengurangi rasa sayang Nilam ke Elga. Nilam sadar ko, Nilam bukan wanita yang terbaik untuk Elga, makanya Elga selalu nyakitin Nilam, tapi Nilam terima kok semua itu.

Elga....  jika matamu tak mau melihatku, maka izinkanlah aku menjadi pelangi yang akan mewarnai harimu.
Elga.... jika tanganmu tak mau menyentuhku maka izinkan aku menjadi perisai yang akan melindungimu.
Elga.... jika jiwamu tak bisa menyatu dengan jiwaku maka izin kan aku menjadi bayanganmu yang akan selau ada disampingmu.
Elga.... jika telingamu tak mau mendengar ucapanku maka izinkan aku menjadi hujan yang akan selalu memberikan kesejukan dalam hidupmu, dan izinkan Nilam untuk menjadi bintang dalam hidup Elga yang akan menerangi Elga dikegelapan malam.”

NILAM SAYANG ELGA SELAMANYA”


Air mata Elga pun tak dapat lagi terbendung saat mendengar rekaman tersebut.
 
**** TAMAT ****

Karangan:
Muhammad Romadhon

0 komentar:

Pos Populer

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.