Nak cari ape..??

Rabu, 13 Januari 2016

Izinkan Aku Bersamamu di Surga

Seperti biasanya setiap hari aku bangun saat subuh, untuk sholat subuh berjamaah dengan keluargaku, setelah itu sarapan bersama, aku bergegas menyiapkan peralatan sekolahku, karena hari ini hari Senin, setiap muriddisekolahku diwajibkan datang lebih awal untuk mengikuti upacara bendera disekolah.

“Assalamualaikum..” ucapku seraya mengambil tangan ibu dan ayahku dan mencium tangan mereka untuk berpamitan.
“walaikumsalam..” jawaban kompak dari orangtuaku, “hati hati dijalan ya, nak” teriak ibuku dan aku hanya melempar senyum manisku untuk mereka.

Kata orangtua dan guru ngajiku, doa orangtua adalah doa Allah juga, jadi Insya Allah aku selamat selama perjalanan menuju sekolahku, sekolahku lumayan jauh di Lenteng Agung, daerah Jakarta Selatan.

Sesampainya digerbang sekolah, banyak murid-murid yang berlarian untuk cepat masuk kearea sekolah.

“Citra…” teriakan seseorang memanggilku dari arah belakang. Ya! namaku Citra Kharisma aku sekolah di Senior Islamic High School daerah Jakarta, saat ini aku kelas 1 IPS B, “tunggu gua, Cit, tunggu…” teriaknya lagi, suara itu tak lain dan tak bukan adalah suara Linda sahabat setiaku juga teman sebangkuku.
“Iya, buruan larinya, udah mau masuk nih” balasku.

Kami berdua dan juga murid-murid yang lain bergegas memasuki lapangan sekolah untuk mengikuti upacara bendera.

Upacara bendera pun dimulai, sekarang yang bertugas membina jalannya upacara adalah anak kelas 2 IPS C, mereka kakak kelasku. Saat upacara dimulai, aku tau, gak semua murid memperhatikan upacara ini, begitupun dengan aku dan Linda, kami malah asyik berbisik-bisik tentang kakak kelas yang bertugas saat ini, ada salah seorang diantara mereka yang menarik perhatianku, orangnya ganteng, putih dan manis, “Lin, loe liat deh tuh cowok didepan” bisikku pada Linda.

“Iya, gua udah liat, dari tadi juga gua perhatiin dia, kenapa loe suka ya?” ejek Linda kepadaku.
“Ah bisa aja loe, jangan-jangan loe kali yang suka, hayooo..” balasku meledek Linda, untuk menyangkal rasa malu ku.
“Hmmmm, tar giliran gua ambil nangis-nangis deh” ejeknya lebih dalam lagi.
“Aduuhhh nih orang ya, bikin gua mati kutu aja” ucapku dalam hati.

Upacarapun telah selesai, dan sebelum masuk kekelas seperti biasa aku dan Linda selalu kekantin, dan aku bertemu dengan cowok yang tadi lagi, kakak kelasku, jantungku berdegup kencang, “haduhhh” lirih ku dalam hati.

Dia menatapku, dan melemparkan sebuah senyuman manis kearahku, entah untuk siapa senyuman itu, aku gak mau langsung GR karenanya akupun menoleh kebelakangku takut-takut ada seseorang dibelakangku yang dia lempari senyum itu, tapi ternyata gak ada siapa-siapa dibelakangku, dia pun malah tertawa, aku jadi malu sendiri dibuatnya, jelas-jelas pipi ku memerah karenanya. Aku pun gak mau terlihat gampang untuknya, sedikit jual mahal, yah boleh lah, pikirku.

Aku dan Linda pun langsung masuk kekelas untuk mengikuti pelajaran jam pertama, hmm aku masih terbayang senyum manisnya yang jelas-jelas dia berikan untukku, kali ini aku gak konsen mengikuti pelajaran jam pertamadan kedua ini.

“Ttteeettt” bel pun berbunyi, tanda jam pelajaran selesai, dan waktunya istirahat, aku dan Linda pun turun kebawah untuk kekantin, yuupp kantin adalah tempatku dan Linda serta teman-teman genkku kumpul, untuk berbagi kesenangan.
“Cit, si ganteng tuh depan loe” bisik Linda.
“Ya udah sih biarin aja, emang kenapa?” balasku sedikit menghindar agar Linda tak melihat pipi merahku.
“Yuk ah buruan jalannya ntar keburu penuh dan ditempatin anak-anak lainnya nih tempat kita kumpul” aku langsung menarik tangan Linda, dan tiba-tiba tangan linda terlepas pegangannya dari tanganku, karena saat itu memang sedang ramai, tanpa sengaja Linda kesandung dan menabrak dari belakang kecowok ganteng itu, tapi gak tau kenapa cowok itu sudah berada tepat dibelakangku dan dia pun menabrakku dari belakang.
“Maaf, maaf banget ya gak sengaja” katanya dengan nada bersalah.
“Oh gak, gak apa-apa, bukan salah kakak kok” jawabku menegaskan.

Agar dia tidak merasa bersalah kepadaku. dia pun memberikanku senyuman yang khas seperti pertama kali dia tersenyum kepadaku, senangnya dalam hatiku, aku pun membalas senyumnya.

Dan selama dikantin, aku dan dia bisa dibilang curi-curi perhatian, ternyata sikapku ini diperhatikan oleh teman-teman genkku.

“Cie.... cieeee.... ada yang lagi jatuh cinta pada pandangan pertama nih” goda Lusi salah satu temanku, dan akhirnya teman-temanku pun membuat rusuh dikantin, bukan rusuh yang brutal ya, rusuh hanya anak-anak SMA biasa, akhirnya kantin ramai dengan genkku, dan cowok itu pun lebih berani lagi untuk menatap dan senyum kepadaku, bukan curi-curi pandang lagi, aku jadi malu.

“Ttteeettt” bel berbunyi tanda istirahat usai, aku pun langsung bergegas masuk kelas, dan saat aku berjalan menuju kelasku dilantai 2, cowok itu tiba-tiba berjalan beriringan disampingku, aku pun makin deg-degan dan salah tingkah, Linda tau betul keinginan temannya, dia langusng menghindar menjauhiku dan berbisik.
“Cieee yang barengan jalannya” ledeknya, dan aku pun menyenggol tangan Linda dengan keras sehingga dia teriak “Awww.”

Cowok itu pun langsung nengok ke arah Linda, “Kenapa?” tanyanya kaget.

Dengan spontan aku yang menjawab, “Gak apa-apa kak, Linda emang begitu suka bikin kejutan aneh” jawabku.
“Hehhehe ya gak apa-apa kak” jawab Linda dengan senyuman tertahannya.
“Ya udah deh, gua gak mau ganggu, gua duluan ya masuk kelas, gua tunggu dibangku” ucapnya meninggalkanku.

Aku makin grogi tanpa Linda disampingku.
“Kamu kelas 1 apa?” tanyanya tiba-tiba.
“1 IPS B kak, kakak sendiri kelas 2 apa?” aku pun ikut bertanya.
“2 IPS C” jawabnya singkat.
“Waahh sama-sama kelas IPS ya kak kita” lanjutku dengan senyuman ringanketika kuakhiri pembicaran kami karena harus masuk kelas masing-masing.
“Heii…” tiba-tiba cowok itu memanggilku, maklum kami memang belum tau nama masing-masing.
“Iya kak” aku pun menoleh.
“Pulang sekolah aku tunggu dihalte ya” ucapnya dengan seketika meninggalkanku yang terdiam tersentak mendengarnya, apakah itu ajakan pulang bareng, atau… ahh tak tau lah, perasaanku jadi tak karuan.

“Hai, gimana tadi sama tuh cowok? asyik ngobrolnya, cie.... ciee.... yang lagi jatuh cinta” tiba-tiba Linda menepuk punggungku sontak aku langsung kaget dari lamunanku.
“Ahhh bisa aja loe, Lin” jawabku singkat.

Kami pun kembali mengerjakan soal-soal yang diberikan guruku, jujur akugak sabar menunggu jam sekolah berakhir. Bel pun berbunyi, tanda sekolah usai, murid-murid lain ada yang langsung pulang, ada juga yang tetap tinggal disekolah untuk mengikuti kegiatan ekskul disekolah. Aku dan Linda langsung menuju halte tempat kami menunggu bis pulang.

“Hai” tiba-tiba seseorang memanggilku dari belakang, ternyata cowok itu.
“Maaf ya, aku mau bicara sama teman kamu dulu boleh?” ucapnya pada sahabatku Linda, dan Linda langsung menjawab dengan cepat.
“Owhhh tentu bisa dong kak, silahkan,” jawab Linda dengan senyum lebar dan menggodaku.
“Gua pulang duluan ya Cit, selamat senang-senang ya…” ejeknya, aku mencubit kecil tangan Linda, dan dengan seketika dia sudah meninggalkanku dengan kakak kelas ku, aku dan dia ngobrol dihalte bis, entah apa yang membuat kami tidak menghentikan satu pun setiap bis yang lewat. Kami hanya terdiam dan menunduk.
“Hmmm..” aku dan dia sama mengucapkan bersamaan, kami pun jadi malu.
“Ya udah kakak duluan” ucapku.
“Gak apa-apa kamu duluan aja” pintanya.
“Aku juga gak tau harus ngomong apa, bingung” jawabku.
“Oh iya semenjak kita ketemu sampai sekarang kita belum kenalan, nama kamu siapa?” tanyanya memulai pembicaraan.
“Aku Citra, nama kakak siapa?” tanyaku balik.
“Aku Saiful, Saiful Anwar” jawabnya jelas.

Aku hanya tersenyum begitu juga dengannya, lalu kami ngobrol apapun panjang lebar, dan tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul setengah 2 siang, aku dan dia pun bergegas pulang.

“Citra, besok aku tunggu diterminal ya, kita berangkat sekolah bareng” ucapnya.

****

Hmmm lagi-lagi dia membuatku gak bisa tidur, aku pun masih membayangkan kejadian tadi siang dihalte, aku masih gak nyangka, cowok cool, pendiam dan gak banyak omong itu mau bicara dan berteman denganku. Yang aku tau dari teman-temanku, dia itu gak banyak ngomong, karena dia gak suka bicara panjang lebar, dan dia juga agak tertutup dengan cewek-cewek yang lainnya, padahal cewek-cewek dikelasnya banyak yang naksir sama dia, tapi dia gak pernah menggubris mereka, entahlah mengapa dia bersikap dingin seperti itu, tapi yang jelas aku senang karena dia mau bicara dan berteman denganku, dan aku juga gak mau mempedulikan yang lain.

****
“Hoooaaammmzzz” aku pun terbangun saat subuh dan menjalani rutinitas seperti biasa dikeluargaku, ketika aku sampai diterminal ternyata Ipul, begitu aku memanggilnya, sudah berada tepat didepanku.

“Morning, good girl” ucapnya, yang sempat membuatku merasa malu dan pipiku memerah.
“Morning, kak” jawabku singkat.
“Aku dari pagi udah nunggu kamu lho, aku kira kamu gak akan datang dan gak mau berangkat sekolah bareng aku, soalnya kamu lama banget sih,” ucapnya.
“Maaf kak, bikin lama menunggu ya?” jawabku.
“Mana mungkin aku gak mau diajak berangkat sekolah bareng dengan cowok impianku” dalam hatiku berkata kegirangan.

Kamipun langsung naik bis menuju sekolah, saat itu bis ramai sekali sehingga kami tidak mendapatkan tempat duduk, tapi ada satu yang membuatku nyaman dikeramaian itu, kak Ipul melindungiku dari orang lain,dari orang-orang yang penuh sesak itu, dia menghalangi orang-orang yang berdesakkan dengan tangannya hingga membentuk suatu lingkaran didepanku tapi bukan memelukku ya, jangan berfikiran yang aneh-aneh dulu, hingga aku merasa lega dalam kesempitan itu. dan tanpa sengaja kami pun bertatapan secara langsung dengan dekat dan sangat dekat, sungguh pagi ini benar-benar membuatku deg-degan dibuatnya, aku jadi serba salah dan menunduk.

“Maafin aku ya, Cit, keadaan yang membuatku jadi terlalu dekat sama kamu,” ucap nya.
“Iya kak gak apa-apa, aku ngerti,” jawab ku dengan sedikit senyuman yang agak salah tingkah.

Kami pun tiba dihalte sekolah, kami berjalan seiringan hingga membuat teman-temanku bingung dan semua melirikku dengan senyuman, ada yang menggoda ada juga yang teriak.

“Cieee cieee ada yang baru jadian nih, sama si cool” teriakan teman-temanku menggoda.
“Si cool” adalah julukan yang diberikan teman-temanku untuk kak Ipul, karena dia memang benar-benar cool sih. Aku hanya tertawa menunduk mendengar teman-temanku mengejek kami. Sebelum memasuki ruang kelas masing masing, tiba-tiba kak Ipul menarik tanganku.
“Nanti jam istirahat aku tunggu dibangku taman sekolah ya?” ucapnya sambil melepaskan tanganku.
“Iya,” aku pun menjawab dengan singkat.

Jam istirahat pun tiba, aku langsung ketaman menuju salah satu bangku taman disekolahku, disana kak Ipul sudah menungguku.

“Maaf ya kak, lama menunggu” ucapku
“Gak apa-apa aku udah biasa nunggu kamu, good girl” katanya.

Good Girl kata-kata itu sebenarnya cukup membuatku merasa nyaman saat berada disisinya.

“Hmmm, ada apa ya kak, kok kakak minta aku untuk kesini?” tanyaku memulai pembicaraan.
“Ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu” katanya
“Aku… aku… aku suka sama kamu, Citra, sebenarnya rasa suka aku sudah ada sejak pertama kali aku lihat kamu waktu kamu pertama kali daftar disekolah ini, cuma saat itu kamu gak peduli sama keberadaan aku, hingga saat ini rasa suka aku ke kamu gak berubah sedikit pun, bahkan bertambah besar, dan dari rasa suka itu sekarang aku memiliki rasa sayang buat kamu Citra..” ucapnya, sungguh kata-katanya membuatku kaget, ternyata diam-diam selama ini dia memperhatikan aku, dan pandangannya hanya untuk aku, maaf kalau aku gak menyadari akan hal itu.

“Tapi kenapa harus aku yang kamu suka? Padahal kan masih banyak cewek-cewek disekolah ini yang lebih baik dari aku, kenapa kamu malah pilih aku?” tanyaku.
“Itulah yang membuatku terdiam selama ini, aku gak mau mengkhianati rasa suka dan sayangku terhadap kamu, yang selama ini aku jaga dengan sangat baik, aku bersikap dingin dan acuh dengan teman-teman cewek di kelasku, karena aku gak mau menyakiti siapapun dengan sikapku, dan aku rasa itu lebih baik dari pada aku harus tebar pesona,” jawabnya, tapi justru sikap cuek, acuh dan dinginnya itu yang membuat cewek-cewek disini semakin suka sama dia.

“Hmmm, gitu ya” jawabku singkat dengan agak bengong dan bingung.
“Hei, good girl, gimana jawabannya, kok malah bengong” ucapannya sempat mengagetkanku dari lamunanku.
“Sebenarnya aku juga suka sama kamu,” jawabku.

Dia pun langsung berdiri didepanku, dan berkata, “Terima kasih good girl, aku janji akan selalu menjaga hubungan kita dengan baik, aku janji akan selalu membuat hari-hari kamu bahagia setiap saat bersamaku,” ucapnya dengan sepenuh hati.

****

Hari-hari pun berlalu dengan cepatdan setiap hari yang ku jalani adalah kebahagiaan saat bersamanya, dia begitu menjaga dan melindungiku, tanpa mengkhianati rasa cinta kami dengan hubungan yang macam-macam, dan aku sangat menghargai sikapnya, setiap hari disekolah kami selalu bersama, dan gak terasa ternyata sudah 1 tahun kami bersama menjalani hari-hari ini dengan indah.

Dan minggu depan adalah 1 tahun Annyversaryku dengan dia, aku merencanakan sesuatu untuknya, entah dia melakukan hal yang sama atau enggak, yang penting aku sangat mencintainya.

“Minggu depan kita nonton yuk?” ajakku kepada Ipul.
“Maaf good girl, aku gak bisa karena aku ada acara sama teman-temanku, dan aku gak bisa meninggalkan acara itu” jawabnya.
“Ohh gitu ya, ya udah gak apa apa sayang,” jawabku dengan nada agak sedih, dia pun langsung menghiburku karena mendengar suaraku.
“Hei good girl, jangan sedih ya, nanti kalau aku udah selesai dengan acara teman-temanku, aku janji langsung ketempat kamu ya sayang,” jawabnya menghiburku. Aku memang gak pernah menunjukkan rasa sedih dan marahku kepadanya, karena aku menjaga perasaannya yang sangat melindungiku, dan dia pun tidak pernah mengecewakanku sedikitpun.

****

Akhirnya hari yang aku nantikan pun tiba, aku berdandan secantik mungkin, agar nanti kalau dia lihat aku, bisa takjub, hehhehe.

Jam 8 malam dia baru datang ke rumahku, izin dan berpamitan dengan kedua orangtuaku untuk mengajakku pergi, orangtuaku sangat menyukai Ipul karena sikapnya yang dewasa, menjaga dan melindungiku, makanya orangtuaku memberikan kepercayaan tehadapnya.

“Malam ini kita mau kemana, Yang?” tanyaku bingung.
“Ada deh, aku mau ngajak kamu ke suatu tempat, rahasia,” jawabnya dengan penuh kerahasiaan yang membuatku semakin penasaran.

Akhirnya kamipun sampai disebuah tempat, buatku  ini sangat istimewa.
“Taraaammm, surpriseee….!!!” teriaknya tiba-tiba, woooww dia mengajakku Dinner ternyata, “Happy 1 th Annyversarry My Good Girl,” ucapnya.
Dan aku pun langsung memeluknya.
”Makasih ya, sayang, aku benar-benar gak tau kalau kamu udah nyiapin semua ini,” ucap ku dengan rasa heran,
“Kamu masih ingat gak, minggu lalu, aku bilang gak bisa pergi sama kamu, karena aku ada acara dengan teman-temanku?” tanyanya
"Iya, sayang, so?” ucapku
“Iya, sebenarnya aku meminta bantuan ke teman-temanku untuk membuat surprise ini, nah setelah aku dan teman-temanku selesai baru deh aku jemput kamu,” ucapnya sambil menggoda. “Maaf ya sayang udah bikin kamu sedih waktu itu,” lanjutnya,
“Issshhh jahat kamu, udah bikin aku sedih, udah nolak ajakan aku untuk nonton,” aku pun cemberut.
Dan tiba-tiba dia langsung mencium kening ku, dan berkata, “Maafin aku ya sayang, aku janji selamanya gak akan bikin kamu sedih lagi dan gak akan ada air mata yang keluar dari mata kamu, karena air mata kamu lebih berharga dari pada untuk menangisi aku.”
Haduuuhhh aku makin sayang aja sama dia, dia benar-benar membuat aku bahagia malam ini. 
Selesai makan malam, aku pun ingin mampir ke sebuah supermarket terdekat yang ada di seberang jalan untuk membeli sesuatu.
“Kamu tunggu di sini aja ya, sayang, biar aku yang nyebarang jalan dan belikan sesuatu yang kamu mau itu,” ucapnya.
“Ok, aku tunggu disini ya, say, kamu hati hati ya nyebrangnya, i love you, aku sayang kamu,” ucap ku yang tiba-tiba kata-kata itu keluar refleks dari bibir ku.
“Iya sayang, Love you too, aku juga sayang kamu, selamanya,” jawabnya yang dengan perlahan melepaskan tanganku.

Dia pun pergi ke sebrang jalan utk membeli sesuatu di supermarket terdekat itu, dan aku pun melangkah menuju sepeda motor yang di parkir kan gak jauh dr tempat ku berdiri.

Belum pun aku sampai ke parkiran motor ku, tiba-tiba “ttteeettt” suara klakson mobil yang begitu kencang menghebohkan suasana malam itu, aku pun dengan cepat menoleh ke arah jalanan dan aku pun melihat dengan jelas kekasih ku tertabrak mobil itu, hingga terpental beberapa meter dari tempat kejadian, aku pun langsung berlari ke arahnya dan berteriak sekencang kencangnya, “sayang, sayang kamu bertahan ya, mereka sedang memanggil ambulans dan akan datang secepatnya” ucapku dengan nada lirih dan penuh tangis, sambil aku mengangkat kepalanya dan kutaruh di atas pangkuan ku, sungguh aku gak kuat melihat semua ini, begitu banyak darah yang keluar dari tubuhnya “gak apa-apa sayang, aku gak akan kenapa-kenapa kok, aku sayang kamu, sangat menyanyangi kamu tulus dengan sepenuh hati aku, maafin aku gak bisa menjaga kamu lagi, gak bisa melindungi kamu lagi, maafin aku ya good girl, kamu harus bisa menjaga diri kamu sendiri” ucapnya dengan terbata bata “sssttt, kamu jangan banyak bicara sayang, aku yakin kamu kuat kok, dan kamu harus kuat, tadi kan kamu bilang kamu ga akan buat aku sedih dan menangis, selamanya, pegang janji kamu, jadi kamu harus kuat sayang” aku pun menangis tersedu sedu sungguh aku tidak tahan untuk menahan isak tangis ini, tiba tiba dia mengambil ke palaku dan mendekatkan ke bibirnya dan berkata “Hei Good Girl, aku sayang kamu selamanya, sampai hidup ku berakhir, akan tetap menyayangi mu” tiba-tiba tangannya terlepas, dan kulihat dia sudah pergi meninggalkan ku, dia sudah tak bernafas lagi, aku pun menangis sejadi jadinya, dan memeluknya erat, saat itu aku berada di tengah jalan dan dikerumuni banyak orang di sekeliling ku, dan hujan pun turun dengan deras seolah menyaksikan air mata ku yang keluar karena menangisi kepergian kekasih ku, malam itu hujan turun sangat deras dan air mataku pun bersatu bersama jatuhnya deras hujan, aku pun berteriak sekencang kencangnya dengan terus memanggilnya, sungguh aku gak percaya dengan kejadian ini, cinta ku telah pergi selamanya meninggalkan semua kenangan indah kita dulu.

Keesokan harinya, di sekolah, teman-temanku juga teman-teman sekelasnya ikut berkabung dan turut berduka cita, mereka semua menangisi kematiannya, yang benar-benar mereka gak sangka, kenapa secepat ini, semuanya terjadi, seluruh murid di sekolah ku ikut menyaksikan acara pemakamannya, begitu juga dengan Linda sahabat ku, dia yang selalu berada di sisku menemaniku sepanjang waktu, “gua turut berduka ya cit, yang sabar ya sayang, semua pasti ada hikmahnya” ucapnya untuk menghibur ku. “iya, Lin makasih” jawab ku masih dengan tangisan, dan linda pun langsung memelukku.

Hari hari ini terasa sunyi dan hampa tanpanya di samping ku, gak ada lagi yang menjaga dan melindungi ku saat di jalanan, hidup ku benar benar kosong, dan aku pun berteriak sekencang kencangnya “aaarrrggghhh, mana janji kamu yang kemarin malam kamu ucapkan? mana? kamu bilang akan selalu menyanyangi aku sampai kapan pun, kamu bilang akan selalu menjaga ku dari siapa pun, kamu bilang gak akan membuat aku sedih, kamu bilang air mata aku sangat berharga, sehingga aku gak boleh menangis, tapi saat ini kamu membuat aku terlalu sedih, kamu membuat air mata aku keluar sangat banyak, kenapa kamu gak ajak aku bersama kamu, kenapa? katanya kamu sayang sama aku? mana janji kamu?” aku pun terus menangis tanpa henti “aku mohon, izinkan aku menemui mu, izinkan aku bersama mu di Surga…” pinta ku lirih dengan deraian air mata.

mungkin saat ini lagu yang cocok menemani hari hari ku lagu nya Agnes Monica yang judulnya TANPA KEKASIH.

Akhirnya hari hari ini aku lalui seperti biasa, tanpa dia, tanpa kekasih ku, aku pun datang ke sekolah seperti biasa aku bertemu dengan teman teman ku, dan kadang sesekali aku coba untuk menghibur diri ku sendiri, walaupun aku masih belum bisa menerimanya.

Tuhan, aku mohon jagalah dia selalu di sisi Mu untukku, karena aku sangat menyayanginya.

**** TAMAT**** 

Karangan:
Harni Lassastri
http://cerpenmu.com/cerpen-romantis/izinkan-aku-bersamamu-di-surga.html

0 komentar:

Pos Populer

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.