Nak cari ape..??

Rabu, 13 Januari 2016

Kaulah Cinta Terakhirku

Handphoneku bergetar tanda pesan singkat masuk, tertera dilayar ‘sayangku’ yang mengirim pesan itu.“Besok kamu akan aku jemput jam 10 tepat. tampillah cantik dihadapanku, aku akan membawamu kesuatu tempat yang sangat indah.”

Lekukan indah dibibirku tak mampu aku tahan setelah aku membaca pesan singkat itu. Pacarku ini memang jarang sekali punya waktu untukku, wajarsaja aku sangat senang jika ia mengajakku jalan seperti ini.

****

Keesokan harinya, sinar sang surya masuk melalui celah-celah kamarku. Ya Tuhan ini sudah siang sekali, jam dinding dikamarku sudah menunjukan pukul 8 pagi. Aku segera membereskan kamarku dan bergegas mandi lalu siap tampil cantik dihadapan lelaki yang sangat aku sayangi.

Jarum jam menunjukan pukul 9.45 aku sudah siap dengan gaun sederhana namun terlihat anggun dan cocok ditubuhku. Tak lama, suara klakson motorterdengar, kubuka jendela terlihat sesosok lelaki tampan melemparkan senyuman kearahku. Aku bergegas meneminya didepan, dan aku pun meluncur ketempat yang sudah ia siapkan untukku.

“Taman yang cantik” satu kalimat yang ada diotakku ketika aku sampai ditempat yang ia maksud.

“Bagaimana, kamu suka?” tanyanya, aku menganggukan kepalaku lalu tersenyum.

Kulewati siang ini dengan berbincang dan menikmati pemandangan yang indah bersamanya, aku harap ini akan terjadi terus menerus kepadaku karena aku sangat menginginkan momen ini.

Tuhan mendengar doaku, satu bulan belakangan ini ia lebih banyak meluangkan waktu bersamaku daripada dengan berkas-berkas penting dikantor. Mungkin ia sudah mulai penat dengan kesibukannya, aku senang kini aku punya banyak waktu bersamanya. malam ini aku mempunyai rencana untuk makan malam bersamanya disebuah restoran, dan kini aku sudah siap. Setibanya direstoran kami langsung memesan makanan seraya menunggu aku membuka percakapan dengan menanyakan apa yang akan ia berikan sebagai kado ulang tahunku, karena 2 hari lagi aku akan berulang tahun. Ia tersenyum mendengar pertanyaanku.

“Aku gak akan ngasih tau kamu apa yang akan aku kadoin kekamu, yang pasti kado ini akan bikin kamu bahagia.” jawabannya membuatku penasaran, aku bertanya lagi dan mendesaknya untuk memberitahu tapi ia tetap pada pendiriannya ia tidak akan memberitahuku.Aku pun mengalah, kubiarkan hadiah ulang tahunku tak aku ketahui dahulu, pasti ia mempunyai sebuah rencana yang akan membuatku terharu.

Tepat pukul 00.00 hari ulang tahunku, ia mengirimkan pesan singkat kepadaku.

“Selamat ulang tahun sayang, semoga kamu menjadi sesosok wanita yang lebih baik lagi dan semakin sayang sama aku. Besok aku tunggu kamu ditaman yang sebulan lalu kita datangi jam 10. Jangan terlambat ya sayang! aku sayang kamu, kamulah cinta terakhir dalam hidupku.”

“Terima kasih sayang atas doanya, aku pasti tidak akan terlambat, aku juga sayang sekali sama kamu dan kamu adalah matahari dihidupku” balasku.

Kuletakkan handphoneku kembali dimeja dekat kasurku, kurebahkan tubuhku dan aku mencoba memejamkan mataku dengan sejuta pertanyaan yang hinggap diotakku.

****

Pukul 02.00 dini hari, bel rumahku berbunyi. Dengan mata yang masih ngantuk aku berjalan dan membukakan pintu, terlihat didepan pintu sesosok lelaki yang sangat aku cintai bertamu kerumahku.

“Sayang, ada apa kamu ke rumahku malam-malam seperti ini? Ayo masuk, di luar sangat dingin” ucapku memegang tangannya. Tangannya dingin seperti salju, ia hanya menggelengkan kepala lalu ia pun duduk dibangku teras rumahku. Wajahnya pucat pasi. Aku mulai khawatir dengan keadaannya.

“Kamu sakit? Wajahmu pucat” tanyaku

Ia hanya menatapku dalam. Penuh dengan makna yang tidak aku mengerti, ia berbeda sungguh berbeda.

“Mau aku buatkan teh atau coklat panas?” tanyaku lagi

Ia hanya tersenyum dan memandangku tajam, wajahnya bercahaya. Sungguh, ia sangat tampan walaupun wajahnya pucat. Tak lama ia berdiri, aku pun menyusul. Dia menggenggam tanganku, lalu berbisik.

“Aku sangat mencintaimu, kamu adalah cinta terakhir dalam hidupku. Selamat ulang tahun sayang” kalimat itu diiringi dengan lekukan manis dibibirnya.

“Aku juga sangat mencintaimu”

Ia mencium keningku, lalu berjalan menyusuri jalanan gelap seorang diri, karena rasa dingin yang tak bisa kutahan aku memutuskan untuk kembali ke kamar. Ia berbeda, tak biasanya jam 02.00 dini hari ini ia ke rumahku.

****

Keesokan harinya, dering telepon membangunkanku. Aku menjawabnya terdengar suara seorang perempuan menangis terisak-isak dikejauhan sana.

“Maaf ini siapa?” tanyaku

“ini mamanya Reno, benar ini Flesya?”

“Ia benar tante. Ada apa ya tante?”

“Kamu datang sekarang ya ke rumah Reno, supir tante sudah tante suruh menjemputmu” ucap mamanya Reno lalu telePon itu terputus.

Aku segera membersihkan badan dan tak lama jemputan itu datang. Setibanya dirumah Reno, terlihat sesosok orang yang sangat aku cintai sudah terbujur kaku tak bernyawa. Meninggalkan aku dan semua kenangan kami didunia ini menjadi sebuah lembaran. Airmataku menetes, membuat sungai kecil dipipiku.

Aku menghapiri mamanya Reno, mama Reno pun menjelaskan semuanya kepadaku. Jantungku serasa ingin copot ketika aku tahu Reno meninggal jam 01.00 dini hari. Sedangkan tadi malam Reno datang ke rumahku pukul 02.00 dini hari, mama Reno tak percaya mendengar ucapanku tapi itulah yang aku alami.

Setelah mengikuti pemakaman Reno, aku pun pulang. Hanya duka mendalam yang aku rasakan dihari ulang tahunku saat ini.

****

3 hari telah berlalu, rasa duka masih menyelimuti hatiku. Kalau aku bisa membuat permohonan aku akan memohon kembalikan Reno di pelukanku Tuhan. Aku sangat merindukannya, merindukan senyum manisnya dan kelembutannya.

Aku ingat, aku belum sempat ke taman tersebut. Aku pergi ke taman itu, kulihat bunga mawar yang sudah layu memenuhi taman itu. ketika aku duduk, hatiku terpukul. Aku ingin berteriak, aku ingin memeluk Reno saat ini. Pasti ini kado yang ia sediakan untukku sebuah kata “WILL YOU MARRY ME?” dengan bertintakan bunga mawar merah ditaman yang luas ini. Airmataku tak terbendungkan, aku menangis terisak-isak, aku semakin merindukan Reno. tiba-tiba seorang penjaga taman datang menghampiriku.

“Mbak Flesya bukan?”

“Iya, say Flesya. Ada apa ya?”

“Ini ada titipan kotak dari 3 hari yang lalu tapi mbaknya baru hadir sekarang!”

“Terima kasih ya”

“Iya sama-sama mbak”

Kotak berwarna merah hati yang bertuliskan ‘untuk kekasihku.’ Kubuka, kotak itu beisi cincin emas yang cantik dan dibawahnya ada sebuah kertas yang berisikan,
"Aku tidak tau harus berkata apa, lidahku kelu, otakku tak mampu berfikir untuk merangkai kata, penaku pun sudah lelah menuliskan kata. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa kaulah orang yang sangat aku cintai. Jika ibumu masih ada di dunia ini aku akan mengucapkan terima kasih karena telah melahirkan sesosok perempuan yang bisa mengerti aku dan menerima aku apa adanya. Aku mencintai kamu. Menikahlah denganku, karena aku yakin kaulah bidadari yang Tuhan kirimkan untuk menemani hidupku."

Aku semakin merindukannya.

“Rennoooooooo....”

**** TAMAT ****

Karangan:
Dhita Fuji Lestari

0 komentar:

Pos Populer

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.