Pepatah mengatakan, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri.
Pekerjaan orang lain terlihat lebih menarik daripada pekerjaan sendiri. Setiap
orang yang bekerja tentu pernah merasakan jenuh, penat, seakan-akan suatu beban
yang berat. Di sisi lain seseorang juga membutuhkan pekerjaannya sehingga tidak
bisa melepas begitu saja. Jadilah dia bekerja dengan penuh rasa tertekan, lahir
dan batin.
Ketika melihat sekeliling, seringkali ada perasaan pekerjaan orang lain
lebih baik dan lebih nikmat daripada pekerjaan sendiri. Apakah mungkin waktunya
lebih longgar, pekerjaannya lebih ringan, atau penghasilannya lebih besar?
Pekerjaan sendiri terlihat menjadi kurang berharga dan kurang menarik. Tanyakanlah
pada diri Sobat, “Apa yang sebenarnya Sobat cari? Apa sebenarnya pekerjaan yang Sobat cintai?”
Mengapa perasaan seperti itu muncul? Biasanya terjadi karena kita Sobat kurang
menghargai apa yang diberikan kepada Sobat saat ini. Mungkin Sobat kurang bersyukur dan
merasa selalu ada pekerjaan lain yang lebih baik yang seharusnya menjadi hak Sobat.
Adapun satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mencintai
apa yang Sobat kerjakan. Apakah saat ini diri Sobat seorang karyawan, pengusaha,
pedagang asongan, atau pengangguran yang sedang mencari pekerjaan, nikmati dan
jalani dengan sepenuh hati. Mencintai pekerjaan akan membuat Sobat berusaha
memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, tempat Sobat bekerja, dan semoga
bisa menjadi persembahan dan kebaktian bagi Yang Maha Kuasa. Mencintai pekerjaan
akan memperkuat energi dan memberi kesegaran.
Lantas bagaimana jika pekerjaan yang sekarang tidak cocok? Apakah harus
tetap dipaksakan mencintainya? Ingat, apa yang terjadi pada diri saat ini,
termasuk mengapa kita melakukan pekerjaan tersebut semuanya ada dalam
pengetahuan Allah Yang Maha Ilmu. Sobat ada disana karena Dia mengizinkannya.
Karenanya jalani dan hayati sambil terus mengamati kemana pergerakan diri
selanjutnya.
Tugas selanjutnya adalah berusaha mengenali apa yang sebenarnya Sobat
cintai untuk dikerjakan, dan mulai melakukannya. Karenanya jika mencari
pekerjaan, tanyakanlah pada diri Sobat, “Apa yang sebenarnya Sobat cari? Apa
sebenarnya pekerjaan yang Sobat cintai?” Jika kita sungguh-sungguh menjalani
sepenuh hati apa yang ada di tangan saat ini sambil terus menemukan pekerjaan
yang Sobat cintai, maka Allah akan memberikan jalan dan mengaturnya
secara halus, tanpa menyakiti siapapun sampai akhirnya menemukan tempat yang
paling tepat untuk berkarya.
Banyak orang memilih pekerjaan apa yang dapat dan tidak sesuai dengan
dirinya. Hal ini akan menciptakan rasa tertekan. Temukan apa yang menjadi
kekuatan diri dan kemampuan alami diri Sobat dan cobalah menemukan pekerjaan
yang cocok dengan hal itu. Bayangkan betapa indahnya ketika seseorang bisa
melakukan apa yang dia cintai untuk dilakukan. Pekerjaan akan menjadi sebuah
hobi, prestasi dan persembahan terbaik bagi semua orang.
Karenanya, mari belajar mengerjakan apa yang kita cintai agar kita
bisa mencintai apa yang Sobat kerjakan. Jika belum bisa melakukannya,
mohonlah pertolongan Allah agar Dia membantu menempatkankita pada tempat yang
tepat. Agar bisa bekerja dan berkarya dengan penuh rasa cinta.
Sebagai penutup, saya mengutip ucapan Ali bin Abi Thalib yang dirangkum
dalam Nahjul Balaghah. “Mencukupkan diri dengan sesuatu yang berada di tanganmu lebih ku sukai
bagimu daripada usahamu memperoleh apa yang ada di tangan orang lain. Pahitnya
kegagalan untuk memiliki sesuatu, lebih manis daripada memintanya dari orang
lain.”
“Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun, demi mempertahankan
harga diri seseorang, jauh lebih utama daripada kekayaan yang di sertai
penyelewengan.”
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber
http://www.muhammadnoer.com/cintai-apa-yang-engkau-kerjakan-dan-kerjakan-apa-yang-engkau-cintai/
0 komentar:
Posting Komentar