Saudagar berlayar dari Cina
Bertemu anak harimau diatas bakong
Kisah ini awal bermula
Dari cerita nenek bergelar Tuk Kedondong
Harimau bernama Tunggal Bakal
Siti Zaleha ibu angkatnya
Dengan panggilan si Unggal
Dia berbakti pada ibunya
Takut akan jadi bencana
Tunggal Bakal dipisah dari ibunya
Di Gurun Panjang tempat direncana
Minta bersyarat unjuk kesaktiannya
Tersebut kisah pada zaman dahulu kala, Dumai menjadi
pusat perdagangan dari berbagai penjuru dunia,para pedagang berdatangan ke
Dumai karena letaknya yang berhampiran dengan Selat Malaka memudahkan para
pedagang dan saudagar untuk singgah ke Dumai. Yang banyak datang adalah
saudagar Cina karena ia membeli kayu bakau di Sentohulu untuk dibuat arang.
Tongkang-tongkang saudagar Cina boleh dikatakan hilir mudik di Selat Dumai,
Selat Dumai dikenal sangat tenang karena selat ini dilindungi oleh pulau Rupat,
jarak Dumai dengan selat Malaka tidak berapa jauh dan keadaannya selalu aman,
itulah yang membuat saudagar Cina dengan tongkangnya sangat tertarik untuk
membeli kayu bakau dan perniagaan ke Dumai.
Suatu hari datanglah saudagar Cina dengan tongkangnya
ke Dumai melintasi selat Malaka. Pada waktu tongkangnya berlayar dengan ayunan
gelombang yang tak begitu ganas dan diiringi tiupan angin sepoi, saudagar Cina
ini melihat sekelompok bakung (sejenis tumbuhan teratai yang tumbuh diatas air)
hanyut dihadapannya dan saudagar Cina terus mengarahkan pandangannya ke bakung
itu. Karena diatas bakung seolah-olah ada benda yang bergerak, mata saudagar
Cina itu terus mengarah ke bakung tersebut, alangkah terkejutnya saudagar Cina
ini karena ia melihat ada anak harimau diatas bakung. Ia memerintahkan anak
buah tongkang agar menurunkan layar dan menurunkan sekoci (sampan tunda) dengan
maksud ingin menolong anak harimau itu, seluruh orang yang ada didalam tongkang
menjadi hiruk pikuk melihat keadaan anak harimau ini. Dari mana asalnya anak
harimau itu? Mereka hanya mengira saja, berbagai penafsiran mulai muncul dari
orang yang ada ditongkang, ada yang mengatakan lepas dari induknya, ada yang
mengatakan dibawa air bah (banjir besar) dari sungai Siak, ada yang mengatakan
harimau melahirkan diatas bakung lalu hanyut. Pokoknya bebagai penafsiran yang
dilontarkan oleh orang Cina yang berada ditongkang. Namun niat saudagar Cina
ini tetap dilaksanakandan ia terus naik kesampan tunda menuju kebakung dan
mengangkat anak harimau tersebut, sebelum saudagar Cina ini mengambil anak
harimau diatas bakung itu, ia mengatakan kepada anak harimau, “Kami semua
jangan diapa-apakan karena kami semua ingin menyelamatkan engkau, itulah niat
kami.” Karena anak harimau masih kecil matanya pun belum terbuka seolah-olah
anak harimau ini mengerti dengan ucapan saudagar Cina ini.
Lalu anak harimau itu diangkat kemudian dimasukkan
kedalam sampan tunda, perhatian semua orang tertuju kepada anak harimau kecil
itu. Setelah selamat, anak harimau ini dimasukkan kedalam tongkang, saudagar
Cina ini terus mengarahkan pelayarannya ke Dumai untuk mencari kayu bakau di
Sentohulu untuk dibuat kayu arang. Namun sebelum tongkang sampai di Sentohulu,
saudagar Cina ini berlabuh dikuala sungai Dumai karena saudagar ini kehabisan
tembakau dan ingin naik kedarat untuk membeli tembakau. Sampailah
saudagar Cina ini disebuah kedai di Pangkalan Sesai, kebetulan kedai ini
dimiliki oleh Siti Zaleha suaminya bernama Tengku Ibrahim Al-Rauf, didaerah ini
orang sangat mengenal Siti Zaleha. Karena Siti Zaleha memiliki keajaiban yaitu
Siti Zaleha memiliki susu panjang sebelah kanan, kalau ia menyusukan anaknya
yang didukung belakangnya maka ia melembaikan (mengarahkan) susunya kebelakang.
Pertemuan saudagar Cina dengan Siti Zaleha untuk
membeli tembakau, disamping itu saudagar Cina menceritakan pula bahwa ia
mendapatkan anak harimau sewaktu ia dari Batu Pahat menuju Dumai, anak harimau
diperolehnya ditengah laut diatas bakung di Selat Malaka. Terjadilah dialog
antara saudagar Cina dengan Siti Zaleha, “Mana anak harimau itu?” kata Siti
Zaleha. “Ada ditongkang.” Kata saudagar Cina. ”Bagaimana anak harimau itu
diberikan kepadaku?” Siti Zaleha mencoba menawarkan.” “Boleh, tapi tukar saja
dengan setail tembakau.” Terjadilah persetujuan antara saudagar Cina dengan
Siti Zaleha untuk menukarkan antara anak harimau dengan tembakau. “Kalau begitu
biarlah saya turun ketongkang menjemput anak harimau itu.” Kata saudagar Cina.
“Baiklah.” Kata Siti Zaleha. Tak beberapa lama kemudian datanglah saudagar Cina
membawa anak harimau.
Siti Zaleha amatlah senang mendapat anak angkat
walaupun seekor anak harimau, pada waktu itu Siti Zaleha baru mempunyai anak
satu yang bernama Bakar. Usianya lebih kurang empat belas bulan,
sedangkan anak harimau masih menyusu dan matanya belum celik (terbuka),
sehingga Siti Zaleha menyusukan secara bergantian antara Bakar dengan anak
harimau ini. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Bakar dan anak harimau
ini sangatlah sayang menyayangi. Melihat hal ini, kedua suami istri Siti Zaleha
dan Tengku Ibrahim Al-Rauf sangatlah gembira. Sejak ia mengangkat anak harimau,
banyak kemajuan yang ia peroleh terutama rezekinya bertambah, kedainya
bertambah maju, orangpun banyak berdatangan melihat anak harimau sekaligus
berbelanja dikedainya.
Setelah usia Bakar lebih kurang dua tahun, Bakar
ditimpa penyakit, penyakit yang diderita oleh Bakar tidak dapat ditolong
akhirnya Bakar meninggal dunia, tinggallah anak harimau yang diangkat Siti
Zaleha. Lalu Siti Zaleha memberi nama anak harimau ini Unggal Bakal.
Kemudian orang lebih mengenalnya dengan nama Tunggal Bakal.
Setelah Tunggal Bakal berusia lebih kurang 6 tahun,
ayah angkatnya atau suami Siti Zaleha yakni Tengku Ibrahim Al-Rauf meninggal
dunia pula. Ramailah orang berdatangan menziarahi Siti Zaleha dan Tunggal Bakal
yang dalam kesedihan. Dan beberapa orang menggali kubur, untuk mengubur jenazah
Ibrahim Al-Rauf. Namun saat jenazah hendak dikebumikan, Tunggal Bakal
menghempas-hempaskan diri dikuburan, orang yang hadir merasa ketakutan,
akhirnya Siti Zaleha mendekati Tunggal Bakal danberkata, ”Hai anakku, kalau kau
sayang dengan bapakmu tidak begini caranya, menurut adat orang kami sesudah
orang meninggal harus dikendurikan selama tiga hari. Sebaiknya engkau pergi
cari rusa dihutan, untuk kenduri arwah bapakmu.” Mendengar itu Tunggal Bakal
meloncat dan lari seperti kilat, sementara Tunggal Bakal pergi, orang-orang
yang ada dikuburan cepat-cepat memasukkan jenazah almarhum Tengku Ibrahim
Al-Rauf untuk dikuburkan, manalah tahu Tunggal Bakal akan segera datang.
Setelah selesai upacara pengkebumian jenazah Tengku Ibrahim
Al-Rauf, para takziah kembali ke rumah. Dan tak lama kemudian Tunggal
Bakal datang membawa rusa yang paling besar, tanduknya bercabang enam, rusa itu
masih hidup hanya tangan dan kakinya saja yang dipatahkan. Lalu rusa itu
disembelih dan dimasak untuk kenduri. Rusa itupun tak habis dibuat kenduri
selama tiga hari, karena dagingnya cukup banyak.
Setelah meninggal ayah angkat Tunggal Bakal yakni
Tengku Ibrahim Al-Rauf, tinggallah Tunggal Bakal bersama ibu angkatnya
Siti Zaleha. Mereka kesepian karena orang yang dicintainya telah pergi untuk
selama-lamanya. Tanggung jawab Siti Zaleha bertambah besar, yakni menjalankan
usahanya dan tetap menjaga Tunggal Bakal. Yang paling sulit adalah untuk
berkomunikasi dengan Tunggal Bakal, namun Siti Zaleha tetap menjaga jangan
sampai Tunggal Bakal hatinya meronta sehingga dapat membuat kesibukan bagi Siti
Zaleha maupun orangbanyak, maklumlah harimau namanya.
Entah beberapa purnama lamanya hidup Siti Zaleha
berduaan dengan Tunggal Bakal. Terpikirlah Siti Zaleha mengingat kembali
peristiwa meninggalnya Tengku Ibrahim Al-Rauf suaminya. Sewaktu ingin
dikebumikan, Tunggal Bakal menghempas-hempaskan badanynya dikuburan sehingga
orang ketakutan untuk mendekati kuburan Tengku Ibrahim Al-Rauf. Sehingga
terjadilah dialog Siti Zaleha dengan Tunggal Bakal, “Wahai anakkku Tunggal
Bakal, mak ini sudah tua. Kalau aku mati nanti tentu orang-orangsusah untuk
menguburkan, orang bangsa kami takut engkau mengamuk dikuburan seperti pada
waktu meninggal bapakmu dulu.” Tunggal Bakal merenung menatap Siti Zaleha
seolah-olah mengerti apa yang disampaikan Siti Zaleha. “Aku sarankan engkau
tinggal dibukit Gurun Panjang.” Setelah itu dipersiapkan sampan dan banyak
orang yang mengantar Tunggal Bakal. Sampai dibukit, Siti Zaleha dan orang-orang
naik, Siti Zaleha bercerita, “Wahai anakku, orang banyak takut kepada kamu
seandainya ibu mati nanti kamu tidak memberi untuk dikubur. Engkau tinggallah
selama-lamanya disini.” Setelah Siti Zaleha dan orang-orang mengantar Tunggal
Bakal kebukit, maka merekapun pulang menaiki sampan melalui Sungai Dumai.
Sampailah mereka kerumah. Alangkah terkejutnya Siti Zaleha melihat Tunggal
Bakal telah berada pula didepan rumah. Keesokan harinya, Siti Zaleha mengantar
Tunggal Bakal kembali kebukit menggunakan sampan yakni kali kedua datang
kebukit Gurun Panjang, para rombongan juga ikut mengantar, lalu Siti Zaleha
naik keatas bukit bersama rombongan dan memanggil Tunggal Bakal dengan tangisan
yang tak dapat ditahan. Dalam keadaan tersedu-sedu, Siti Zaleha menyampaikan kepada
Tunggal bakal, “Janganlah kamu pulang kerumah lagi.” Lalu dengan syarat Tunggal
Bakal melenguh, menganggukkan kepalanya. Kesedihan Tunggal Bakal kelihatan
diwajahnya. Walaupun Siti Zaleha hanyalah seorang ibu angkatnya, ia tetap
menganggap seperti ibu kandungnya karena ia dibesarkan sekaligus menyusui
kepada Siti Zaleha. Setelah itu rombongan kembali kerumah. Sesampainya ia
dirumah, Siti Zaleha lagi-lagi terkejut karena Tunggal Bakal telah ada dibawah
rumah.
Kejadian kedua kali ini membuat Siti Zaleha hampir-hampir
tidak mengerti apa sebenarnya yang harus ia lakukan untuk memisahkan dirinya
dengan Tunggal Bakal. Kemudian Siti Zaleha mengatakan untuk ketiga kalinya
kepada Tunggal Bakal, “Hai anakku sayang, apa yang kamu mau, nak? Karena ibu
tidak mengerti bahasamu, ibu mohon kepada kamu supaya kamu memberitahu ibu
didalam mimpi.” Setelah tiga hari kemudian tepatnya malam Jumat, Siti Zaleha
bermimpi Tunggal Bakal bercakap-cakap dalam mimpi itu. Kepada ibunya didalam
mimpi itu, Tunggal Bakal memberitahu ia mau tinggal dibukit Gurun Panjang
tersebut dengan syarat dia minta digantung kelambu kuning ditempat ia tinggal
dan dibentangkan tabir tujuh lapis serta syarat lain yang diminta yaitu sewaktu
mengantar nanti diarak dengan nasi kunyit pagar telur dengan beberapa pesan
lainnya. Begitu Siti Zaleha mendapat isyarat dalam mimpinya, seluruh permintaan
dalam mimpinya ia laksanakan, dan seterusnya Siti Zaleha memberitahu sanak
keluarga untuk mengantar Tunggal Bakal ke Gurun Panjang atau kebukit tempat
tinggal Tunggal Bakal.
Sesampainya Siti Zaleha dibukit, selain membawa nasi
kunyit berpagar telur ayam dan membentang kelambu kuning, juga memasang tabir
tujuh lapis. Untuk kemudahan Tunggal Bakal, SitiZaleha juga menggali tanah
untuk dibuat perigi atau sumur supaya senang anak angkatnya minum. Konon sampai
saat ini perigi tersebut masih dijumpai yaitu dilokasi antara kompek perumahan
Pertamina Bukit Datuk dan Bukit Timah. Dan sampai saat ini dikalangan
masyarakat Dumai banyak yang mempercayai bahwa harimau ini dikenal sebagai
Tunggal Bakal atau asal mula harimau di Bukit Datuk, dan keturunan dari harimau
ini kabarnya sampai saat ini masih mengujungi dan mempergunakan sumur ini.
Karena dikalangan orang-orang tua dulu pantang
menyebut nama harimau, maka mereka menyebut harimau itu dengan sebutan “Datuk”,
sehingga bukit ini diabadikan sebagai salah salah satu nama kelurahan
dikota Dumai yaitu kelurahan Bukit Datuk. Konon kabarnya harimau ini dan
keturunannya yang menjaga keamanan Dumai sampai saat ini. Wallahualam.
Kesimpulan
Kisah ini menggambarkan kepada kita bahwa harimau
merupakan binatang yang sangat buas, tetapi pada kisah yang diceritakan kepada
kita ini bahwa harimau yang dikenal ganas dan buas dapat bergaul dengan
kelompok manusia. Ini terjadi karena karakter kebuasan dan keganasan harimau
itu telah diluluhkan dengan kelembutan dan kasih sayang sang Siti Zaleha.
Nilai moral yang dapat ditarik dari cerita ini adalah
sekeras-keras sikap akhirnya dapat ditaklukkan dengan kelembutan dan kasih
sayang. Bak kata orang-orang tua, “Sekeras-keras kerak, lunak juga bila
direndam dengan air.”
1 komentar:
Anda Hobi Memprediksi Angka Togel ? Punya Mimpi Keberuntungan yang Tepat ? Tapi Bingung Cari Bandar Togel Yang Aman dan Terpercaya ?
Mari Bergabung Bersama Kami di suksestoto,com , Kami Salah Satu
Untuk Anda Member yang baru bergabung!kami memberikan Promo Khusus yaitu :
-Bonus New Member 10rb untuk deposit pertama kali 50rb
Promo Untuk Member Lama dan Member Baru :
-Bonus Komisi 2% untuk anda yang mengajak Teman bermain.
-Bonus Diskon Besar Besaran :
*4D Diskon - 66% Hadiah 1.000 = 3.000.000 ( 1:3000 )
*3D Diskon - 59% Hadiah 1.000 = 400.000 ( 1:400 )
*2D Diskon - 29% Hadiah 1.000 = 70.000 ( 1:70 )
-Bonus Jackpot Mingguan sebesar 2%
Ayo Pasang angka anda di (S) (U) (K) (S) (E) (S) (4) (D) BO yang sudah terbukti Aman dan Terpercaya,silahkan Add pin BB kami pak 2B4BABF8 / 7B59A173
salam JP! dari SUKSES4D
togel online
Posting Komentar