Mungkin Sobat sudah sering mendengar dan sudah membaca atau pun
menonton film yang mengangkat cerita tentang pengusaha yang satu ini yang berjudul The Billionaire. Yup.... Dia
adalah Top Iittipat pengusaha muda yang sukses berkat usaha camilan rumput
lautnya yaitu Tao Kae Noi (tao kae noi sendiri di ambil dari bahasa
Thailand yang berarti "Pengusaha Muda").
Pria kelahiran Thailand 1984 ini, sebenarnya hanya seorang yang
biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa dari dirinya, bahkan dia tidak pernah
memikirkan masa depanya, meskipun dia terlahir dari keluarga yang memadai.
seperti kebanyakan pemuda seumuranya, Top sapaan Top Ittipat justru mengalami
kecanduan game online saat berumur 16 tahun dan membuatnya melupakan
sekolahnya. memang bukan sesuatu yang baik, tapi dari sinilah dia mengenal
dunia bisnis, Top adalah empunya berbagai game online, dia mendapatkan uang
dari menjual item-item senjata miliknya di game online. Dengan penjualan
tersebut, Top bisa menghasilkan uang sebanyak 1 juta baht dan dapat membeli
sebuah mobil yang seharga 600 baht. (Sekitar Rp. 200 juta).
Para pembelinya sendiri adalah sesama pecinta game online yang senegara
maupun di luar negaranya, namun karena bisnisnya ini dianggap ilegal maka sudah
pasti tak dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya terpaksa di blokir karena
diketahui melakukan tranksaksi jual beli.
Di saat yang bersamaan, bisnis orang tuanya pun mengalami kebangkrutan dan
semua itu semakin menambah penderitaan karena Top tidak berhasil masuk kuliah
perguruan tinggi negeri dan harus masuk ke universitas swasta. Dengan sisa uang
yang dimilikinya, Top beralih usaha ke bisnis DVD player tapi apa daya, Top
malah di tipu habis-habisan, semua DVD yang di pesannya ternyata palsu dan
sialnya uangnya pun tak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman ke
bank untuk memulai usaha baru, namun pihak bank tidak dapat menyetujuinya
begitu saja.
Dari sinilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan
sekolah dan pelajaran dan Top pun harus berjuang di kerasnya persaingan bisnis.
Hutang yang melilit usaha orang tuanya mencapai 40 juta baht semakin
memperburuk keadaan, terlebih lagi rumah mereka terpaksa harus di sita oleh
pihak bank, sampai akhirnya Top pun bisa mendapatkan pinjaman dari bank, Top pun
memulai bisnis baru yaitu berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.
Di awali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa
laris daripada penjual kacang lainnya yang terlebih dahulu sukses dalam hal
ini, sampai ia harus mencoba berbagai eksperimen agar mendapatkan resep
terbaik.
Lalu akhirnya Top memilih membuka sebuah kedai di Mall dan belajar
tentang menemukan tempat strategis karena lokasi menjadi salah satu faktor
menentukan dalam keberhasilan suatu usaha. Tetapi semua itu tidak semulus apa
yang kita bayangkan dan rencanakan, di saat Top mulai melakukan ekspensasi
besar-besaran untuk bisnis chesnutnya, justru timbul cobaan dimana mesin
pembuat kacang goreng yang Top gunakan menimbulkan asap yang mengotori atap
mall sehingga dia harus menutup usahanya dan pihak mall juga membatalkan
kontrak kedainya. Sampai di sinilah Top hampir putus asa. Orang tuanya pun
memutuskan untuk hijrah ke China. Namun Top tetap bersikeras untuk bertahan di
Thailand dan melanjutkan usahanya.
Inilah awal dari kesuksesan seorang Top Ittipat
Inspirasi memang bisa datang dari mana saja dan kapan saja,dari
berbisnis kacang. Top ingin beralih ke bisnis berjualan rumput laut, ide
tersebut didapat dari kekasih Top yang saat itu memberinya oleh-oleh dari luar
negeri berupa cemilan rumput laut.
Singkat cerita, meskipun kisah cerita cinta dengan kekasihnya berakhir
karena Top lebih memilih untuk fokus dalam bisnis, namun ini menjadi kenangan
indahnya bersama kekasih. Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan
rumput laut dan belajar rahasia menggoreng rumput lautnya agar memiliki cita
rasa yang unik. Tidak tanggung-tanggung biaya yang harus dikeluarkan Top
mencapai lebih dari 100 ribu baht, belum lagi Top juga harus mempelajari cara
untuk mempertahankan kualitas rumput lautnya agar tidak basij ika disimpan
untuk waktu yang lama. Dalam tekanan yang begitu hebat, Top berusaha mencari
tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual
produknya dimini market 7-Eleven ( supermarket yang namanya sudah mendunia ),
namun semua tidak semudah memalingkan wajah. 7-Eleven ternyata memiliki
standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran.
berbagai upaya pun dilakukan tapi hampir semua mengalami kebuntuan, keputus
asaan pun melanda dirinya. Top hampir saja memutuskan untuk berangkat ke China
tapi sebelum itu terjadi, Top ingin melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi
syarat dari pihak 7-Eleven.
Kesuksesanpun menjadi kenyataan
Akhirnya usaha keras yang tak mengenal rasa menyerah pun terbayarkan,
saat itu Top untuk kedua kalinya mempromosikan produknya, memang saat itu semua
memandangnya dengan sebelah mata, disaat Top menuju jalan pulang produk itu
diberikannya kepada security, security pun mencicipinya dan saat itu para pekerja
7-eleven pun merasa penasaran makanan apa yang dicicipi security itu dengan
enaknya, satu persatu pekerja lewat dan membawa cemilan rumput laut Top.
Singkat cerita pihak dari 7-Eleven pun menghubungi Top Ittipat. ternyata produk
Top dapat di terima tetapi dengan satu syarat Top harus memiliki pabrik agar
dapat memproduksinya dengan jumlah yang banyak, untunglah Top masih memiliki
kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa yang akhirnya Top merubahnya
menjadi sebuah pabrik. Dengan begini Top berhasil memenuhi semua syarat dan
ketentuan yang ditetapkan. sekian waktu berselang. Dua tahun kemudian Top
berhasil menjadi seorang yang sukses dan berhasil membayar semua hutang
keluarganya dan menebus rumahnya kembali. Perjuangan Top, segala kegagalan yang pernah dirasakan, getir dan pahit
serta duka yang dialaminya kini menghantarkannya kepada kesuksesan besar.
Sekarang di Thailand siapa yang tak mengenal produknya yang diberi merk "TAO
KAE NOI" produk rumput laut terlaris di Thailand dan bahkan telah memasuki
keberbagai belahan dunia lainnya termasuk di Indonesia.
Dengan penghasilan 800 juta baht per tahunnya dan telah memperkerjakan
sebanyak 2,000 stafnya, maka Top Aitipat Kulapongvaniach atau dikenal dengan
nama Top Ittipat ini behasil mencatatkan dirinya sebagai "A YOUNG
BILLIONAIRE from THAILAND".
Top membayar kesuksesanya dengan berkorban segala apa yang dia miliki
jiwa raga waktu kesenangan masa mudanya, termasuk berkorban atas kisah
cintanya.
Seperti yang telah dikatakan Ibu Top, sesuatu itu akan datang kepadamu
namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu, kesuksesan bisnis tidak semudah
membalikkan telapak tangan. sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah
dan pastinya tidak lupa berdoa adalah Top secret (Rahasia Top).
semoga bermanfaat dan terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar