Jeans
pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Jeans biasa dipakai oleh
angkatan laut. Celana yang biasa disebut orang Perancis dengan “bleu de GĂ©nes“,
yang berarti biru Genoa ini, meski pertama kali diproduksi dan dipakai di
Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, pria
yang mencoba mencari nasib baik ke San Francisco sebagai pedagang pakaian.
Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas.
Akan
tetapi, sampai di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah
tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi
beberapa celana dan dijual kepada para pekerja tambang emas. Ternyata mereka
menyukainya karena tahan lama dan tak mudah koyak. Kemudian Strauss
menyempurnakan jeansnya dengan memesan bahan dari Genoa yang disebut “Genes”,
yang oleh Strauss diubah menjadi “Blue Jeans“.
Akhirnya
karena para penambang sangat menyukai jeans buatannya ini, mereka menobatkan
celana ini sebagai celana resmi mereka. Para penambang emas itu menyebut celana
Strauss dengan sebutan “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi”. Sebutan
inilah yang mengawali merek dagang pertama celana jeans pertama di dunia.
Naluri
bisnis Strauss yang tajam membuatnya mengajak pengusaha sukses Jakob Davis
untuk bekerja sama, dan pada tahun 1880 kerja sama itu melahirkan pabrik celana
jeans pertama. Dan produk desain mereka yang pertama adalah “Levi’s 501“.
Produk
desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini memiliki
5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah
kanan.
Karena awalnya dirancang khusus dengan
desain dan ketebalan (biasanya ketebalan jeans diukur dengan satuan OZ) utnuk diperuntukkan bagi para penambang,
saku ini tentu bukan untuk bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini dirancang
untuk menyimpan butiran-butiran emas yang berukuran kecil yang
mereka temukan selama bekerja.
Seorang ahli Jeans asal Amerika Serikat
(AS), Renata Janoskova, mengutip website Levi Strauss, brand ikonik
jeans dunia asal AS. Seperti dilansir dari situs Independent,
Senin (25/1/2016), kantong kecil pada jins berfungsi sebagai “kantong jam.”
Kantong
kecil ini cukup untuk jam tangan. Lebih lanjut Janoskova menjelaskan, brand Levis
membuat kantong kecil untuk menggantungkan jam tangan koboi. Namun hingga saat
ini kantong kecil tersebut tetap menjadi mode dan selalu ada pada jelana jins
merek apa pun.
Kembali
pada tahun 1800, koboi menggunakan kantong di celana mereka. Untuk
menggantungnya, mereka menggunakan rantai. Untuk menjaga agar jam mereka tidak
rusak, Levi Strauss akhirnya memperkenalkan saku kecil ini untuk menyimpan jam
tangan,” ia menjelaskan.
Pada
waktu itu, jam tangan masih belum ada dan hanya jam gantung saja. Dan para
buruh ini pun menaruh jam gantungnya di kantong celana kecil tersebut supaya
tidak menjadi kotor. Kantong ini di buat sekecil itu supaya jam tangan itu
tidak jatuh dari kantong tersebut.
Sekarang
setelah celana jeans tersebut di pakai sehari-hari, kantong celana yang kecil
tersebut masih saja tetap ada di celana jeans kita. Kantong kecil ini awalnya
bernama kantong jam.
Sejarah singkat
Tahun
1855: pada awalnya celana jeans hanya mempunyai 1 kantong.
Tahun
1872: mulai menggunakan kancing logam untuk menutup celana jeans lebih kencang.
Tahun
1873: warna celana jeans yang berubah dari abu-abu menjadi warna biru. Kantong
belakang pun menpunyai bentuk jahitan melengkung dan menggunakan benang berwana
kuning.
Tahun
1866: gambar merk di bagian pinggang di ubah dari gambar kurcaci menjadi gambar
ekor kuda.
Tahun
1890: kantong jam pun akhirnya di tambahkan.
Meski sekarang fungsi saku kecil itu
sudah mulai beralih, tapi anak-anak rantau seperti mahasiswa sepertinya masih
memahami baik kegunaan saku ini. Ya, biasanya mahasiswa rantau akan menggunakan
kantong kecil ini untuk menyimpan emas berupa koin receh setelah mereka membeli
jajanan chiki di supermarket sebagai stok bertahan hidup selama sebulan.
Sumber:
http://plus.kapanlagi.com/apa-fungsi-saku-kecil-di-celana-jeans-a3a47f.html
0 komentar:
Posting Komentar