Nak cari ape..??

Senin, 11 Juli 2016

Usia 9 Tahun Sudah Bisa Menegakkan Keadilan

Assalamu'alaikum
Salam Satria Umang-Umang 

Oke, walaupun telat, Satria Umang-Umang akan membahas tentang penegakan keadilan. Tak tanggung-tanggung, ternyata yang menegakkan keadilan satu ini adalah bocah yang masih duduk di Sekolah Dasar.

Penasaran keadilan seperti apa yang ditegakkannya..?? Langsung saja di baca Sobat..

Daffa Farros Oktoviarto namanya
Sembilan tahun usianya
Kota Semarang tempat tinggalnya
Kalibenteng Kidul 01 nama sekolahnya
Kelas 4 SD tingkatannya.



Mendadak terkenal di media sosial karena sikap berani menghadang pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar. “Iya saya menyetop pengendara itu,” kata Daffa, saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya kawasan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat.

Kepada wartawan ia mengaku sudah 40 pengendara yang nekat menerobos trotoar yang ia cegat. “Beberapa kali mungkin sudah 40 motor lebih," kata Daffa menjelaskan.

Daffa mengaku aksi nekat menghadang pengendara yang menerobos trotoar itu karena pernah tertabrak motor yang melaju di trotoar. Selain itu terinspirasi iklan layanan masyarakat di siaran televisi serta spanduk berisi penjelasan trotoar untuk pejalan kaki. "Kan, memang motor lewat trotoar enggak boleh. Saya lihat di TV sama spanduk di jalan," kata Daffa.

Daffa memang hobi menonton televisi termasuk tayangan berita sehingga ia sangat kritis. Dengan pengertiannya itu maka ia seorang diri nekat menegakkan hak pejalan kaki di trotoar. Biasanya Daffa beraksi sekira pukul 15.00 ketika jalan di dekat rumahnya mulai ramai.

"Ya sekitar jam 15.00, kadang sampai sore sekali. Saya sendirian, kadang dibantu kakak, namanya Enrico," pungkas bocah kelahiran 24 Oktober 2007 itu.

Ketika ditanya kenapa ia berani berurusan dengan pemotor yang sudah dewasa, Daffa menjawab dengan polos."Ya kan bener kan? Motor enggak boleh lewat trotoar, jadi enggak takut," jawabnya.

Keluarga Bocah Minta Daffa Hentikan Aksinya 
Menurut neneknya, Murti, yang kesehariannya merawat Daffa, aksi tersebut sebenarnya membahayakan. Namun karena cucunya ingin menegakkan kebenaran ia hanya bisa menasehati dan mengawasinya. “Sudah diminta untuk berhenti. Katanya juga sudah tidak lagi, tapi kalau sembunyi-sembunyi lagi ya enggak tahu,” kata nenek Daffa. 
Murti mengatakan, orangtua Daffa, yaitu Dinar dan Yuri, juga meminta bocah itu tidak lagi melakukan aksi tersebut.“Bapak ibunya juga sudah minta hentikan karena itu berbahaya. Akhirnya pelan-pelan mau,” tambah dia.

Orangtua Daffa, baik Dinar maupun Yuri belakangan tidak tampak mendampingi bocah itu. Sang neneklah yang terus tampil. Lalu ke manakah orangtuanya? “Dua-duanya kerja. Kalau di rumah ya sore, sama Sabtu dan Minggu. Kalau biasa sehari-hari saya yang ngurus,” kata dia.

Sementara Benny, pengendara sepeda motor yang menjadi korban penghadangan Daffa, mengaku kaget saat ia dihadang oleh bocah kecil. Ia berkilah lewat trotoar karena bensin sepeda motornya habis.
Aksi heroik ini juga mendapat pujian dari warga yang sering menyaksikan aksi penghadangan di trotoar, selain itu Walikota Semarang juga turut memberikan pujian dan akan memberikan penghargaan terhadap perilaku yang mengajarkan kesadaran dalam berlalu lintas.

Banyaknya pemberitaan mengenai aksi heroiknya membuat Daffa merasa kehidupan pribadinya terganggu, ini terbukti dari tulisan larangan kepada wartawan yang ingin meliputnya. Sebuah tulisan bernada larangan ditempelkan di pintu rumahnya. 

Ogah Jadi Polisi 
Daffa Farros Oktoviarto ternyata tak bercita-cita menjadi polisi. Padahal, aksi heroiknya menegakkan aturan dengan melintangkan sepeda pada pengendara motor nakal itu sangat lekat dengan tugas polisi.

Daffa awalnya malu menyebutkan cita-citanya. Anak hiperaktif ini akhirnya mengaku meski sambil berlarian, "Nggak... Nggak.... Nggak mau jadi Polisi. Aku mau jadi Pelaut aja," seru Daffa. 

Ternyata, aksi Daffa mendapat respon dari sejumlah kepala daerah. Bukan hanya Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, namun Walikota Bandung, Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga selalu update dengan pemberitaan aksi Daffa.



Dalam akun Twitter-nya @ganjarpranowo, Ganjar menulis singkat, "Kereeeen!" kata Ganjar.

Atas kicauan Ganjar, para pengikutnya pun membalas. Misalnya akun @ukie_luke berkicau, "Cocok dijadiin duta revolusi mental jateng, pak gub."

Atau, akun @RobertSudaryono yang mengusulkan beasiswa lewat kicauannya, "berikan penghargaan bea siswa pak agar para pelajar lain termotivasi patuhi peraturan."

Aksi bocah sembilan tahun itu juga mendapat apresiasi dari Satlantas Polrestabes Semarang. Hanya saja Daffa Farros Oktoviarto juga ikut melanggar hukum.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Effendi, mengaku terkejut melihat aksi heroik Daffa. Catur menyebut bahwa aksi itu layak didukung.  "Hebat dia. Masih kecil tapi bisa berani seperti itu. Bagus itu," kata Catur.

Catur menjelaskan aksi Daffa dalam menegakkan aturan ternyata juga mengundang pelanggaran. Menurut Kasatlantas, sepeda pun sebenarnya tidak boleh melintas di atas trotoar.

Pihak berwajib berhak menegur para pelanggar aturan. Namun, Catur memaklumi niat baik Daffa yang masih lugu. "Itu pemotornya salah. Anak yang berani itu juga salah sebenarnya, tapi niat dia bagus sekali. Seharusnya bisa melaporkannya saja ke Polisi jika melihat pelanggaran itu. Ada tenda Polisi di Kalibanteng," kata Catur.



Menurut Catur, Polrestabes Semarang sudah menyediakan tenda Polisi di seberang lokasi tempat Daffa menghalau pemotor. Jarak pandangnya memang agak tertutup tembok fly over.

Sejauh ini, tenda yang dimaksud lebih sering kosong dibanding ada petugas. Atas hal ini, Catur berjanji akan memerintahkan anggotanya agar lebih siaga. "Pemotor yang lewat di trotoar bisa ditilang," kata Catur.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Assalamu'alaikum
Salam Satria Umang-Umang
Sukses selalu yo..

Sumber:
http://regional.liputan6.com/read/2487948/bocah-penghadang-motor-di-trotoar-ogah-jadi-polisi
http://www.indoberita.com/2016/04/49562/daffa-faros-oktaviarto-bocah-penghadang-motor-di-trotoar-yang-menjadi-viral-di-facebooj-fb-dapat-pujian-dari-gubernur-ganjar-pranowo/
https://m.tempo.co/read/news/2016/04/19/058763891/daffa-jagoan-cilik-penghadang-pengendara-motor-di-trotoar
http://www.an.tv/55743651-ini-dia-daffa-bocah-penghadang-sepeda-motor-di-trotoar
http://jambi.tribunnews.com/2016/04/21/keluarga-bocah-penghadang-motor-di-trotoar-minta-daffa-hentikan-aksinya
http://news.detik.com/berita/3191143/mengenal-daffa-bocah-semarang-yang-berani-cegat-pemotor-yang-jalan-di-trotoar

0 komentar:

Pos Populer

Diberdayakan oleh Blogger.